NU

NU
NU Punya

Kamis, 27 Juni 2013

SPONSORSHIP LAUNCHING DAN DISKUSI PANEL

TERIMAKASIH KEPADA SEMUA SPONSOR YANG TELAH MEMBANTU DALAM IMPLEMENTASI ACARA DISKUSI PANEL.









Rapat LBM NU

Senin, 10 Juni 2013 di Mesjid Balekota Tasikmalaya, Pengurus LBM NU melakukan rapat koordinasi terkait pelaksanaan Launching. rapat ini diketuai oleh ketua pelaksana guna mendengarkan hasil pekerjaan tiap-tiap divisi
Semua Pengurus bersepakat untuk memundurkan acara dari rencana semula menjadi tanggal 1 Juli 2013 dengan alasan agenda walikota....

 Jadi pengurus memantapkan untuk merencanakan ulang
ad sedikit kecewa....
tapi banyak hikmahnya...Alhadulillah


Rabu, 26 Juni 2013

Audiensi dengan Walikota Tasikmalaya

Tampang Pengurus LBM NU dengan didampingi Walikota Tasikmalaya


dari kiri:
Ahmad Zaki Mubarak
Husni Mubarak
H. Acep Zoni
Drs. H. Budi Budiman (Walikota)
KH. Aef
Dudi Supriyadi
Trisnawijaya
Alfin Fuad Khoerudin

Selasa, 25 Juni 2013

Khutbah Motivasi: Makna Solat Dalam Memajukan Kehidupan Ummat


Makna Solat Dalam Memajukan Kehidupan Ummat
Oleh: Dr. Ahmad Zaki Mubarak


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَمَرَنَا بِالْعَدْلِ وَالاِحْسَانِ, أَشْهَدُ أَنَّ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى بَصَرْناَ مِنَ الْعَمَى وَهَدَانَا مِنَ الضَّلاَلِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ مُحَمَّدَ ابْنِ عَبْدِاللهِ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانِ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَابَعْدُ فَيَاعِبَادَالله أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَّ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ وَافْعَلُوا الْخَيْرَاتِ وَاجْتَنِبُوا السَّيِّئَاتِ لَعَلَكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قاَلَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ اِنَ الَّذِيْنَ قَالُوا رَبُّناَ اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ اَلاَ تُخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَابْشُرُوا بِالْجَنَّةِ اَلَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah,
Marilah kita bersama-sama meningkat-kan nilai ketaqwaan kita di hadapan Allah swt. Marilah kita saling mengingatkan dan saling bernasehat dalam kebaikan. Siapa tahu saya yang berdiri di sini melakukan sesuatu kealpaan, hendaknya tidak sungkan-sungkan kita saling mengingatkan begitu juga sebaliknya. Karena yang demikian itu menghindarkan kita dari golongan orang-orang yang merugi. Ingatlah kita bahwa banyak sekali pintu-pintu menuju ketaqwaan, tidak hanya terbatas pada shalat, puasa, zakat dan haji saja. Sesungguhnya kehidupan bermasyarakat ini memiliki berjuta pintu menuju ketaqwaan. Diantaranya adalah dengan berbuat baik, berbuat santun dan berakhlaq yang mulia, itu semua merupakan jalan menuju ketaqwaan.

Jama’ah Jum’ah yang Diberkahi Allah Swt,
Sebuah produk sejarah yang telah diwahyukan Alloh pada bulan Rojab adalah diperintahnya solat sebagai salah satu kewajiban pokok umat Islam. Dalam khutbah ini, khotib berupaya untuk menjawab pertanyaan, apa arti solat dalam membangun khidupan yang lebih positif?
Solat memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan ini. baik dilihat dari sisi kesehatan, sosial, sain, psikologi dan lain sebagainya.  Kunci solat dalam pandangan fungsionalisme adalah solat dapat menjaga diri dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana Alloh berfirman:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ [٢٩:٤٥]
Artinya:  Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al Ankabut;29; 45)
Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah Swt,
Dalam membangun muslim yang maju, setidaknya ada tiga posisi solat yang dapat dimaknai sebagai tindakan bermakna positif dalam kemajuan. Yaitu: berdiri, rukuk dan sujud. Pertama berdiri. Berdiri dalam solat bermakna istiqomah, fokus dan tegak dalam menjalankan kehidupan ini. Hidup tidak terlepas dari masalah, karena hidup adalah sekumpulan masalah. Dengan berdiri tegak, muslim yang maju akan menghadapi masalah dengan segala kemungkinannya. Tidak gentar menghadapi liku-liku kehidupan yang penuh duri. Semakin terlilit masalah semakin tegak imannya, semakin istiqomah ibadahnya, semakin fokus meraih kesuksesannya. Kalau kita menjadi pedagang, maka tegaklah menjadi pedagang yang baik, tidak mengurangi timbangan, tidak berbohong, tersenyum kepada semua pelanggan dan melayani dengan sepenuh hati, bukankah kesuksesan nabi kita di masa lalu adalah berdagang dengan jujur?. Berdagang dengan berdiri tegak di atas kejujuran adalah untuk menunjukan profesi dagang yang mulia. Bila kita pegawai dan memiliki kedudukan, jadilah pegawai yang taat aturan, mengabdi untuk kebaikan ummat dan tidak melukai perasaan yang memberinya amanah. Kedudukan yang kita peroleh adalah penyebab kita dihormati, sehingga hormatilah mereka yang kurang beruntung, bersyukurlah kepada Alloh atas posisi yang kita peroleh, karena mustahil bagi kita bisa membantu banyak orang tanpa kedudukan yang tinggi. Jadikan kedudukan tinggi yang kita peroleh untuk melayani ummat menjadi lebih baik, jadikan kekayaan yang kita punyai untuk mensejahtrakan ummat, jadikan ilmu yang kita miliki sebagai bagian meningkatkan derajat ummat. Bukankah hidup kita harus bermanfaat?. Hidup kita jangan hanya ada. Ada itu hanya di absen. Ketika meninggal, tidak membekas.Tapi hidup kita harus panjang, bukan panjang usianya, tapi panjang kebaikannya, sehingga investasi kebaikan kita diikuti banyak orang, bermanfaat bagi ummat walaupun kita sudah tiada. Itulah hidup yang bukan hanya ada, tetapi hidup dengan berdiri tegak, tidak melukai, tidak berbohong, tidak mencuri, konsisten dengan kebaikannya. Bukan hidup yang berakhir di penjara, bukan hidup dengan merintih karena susahnya hidup, bukan hidup mengharapkan belas kasihan orang lain, tapi hidup tegak menghadapi masalah untuk membuat lebih baik kehidupan ini sesuai dengan kemampuan kita.

Kedua, rukuk. Rukuk adalah sebuah simbol dimana ada keseimbangan antara dunia dan akhirat. Rukuk adalah sebuah simbol kesederhanaan, siger tengah. Bukankan hidup yang baik itu adalah hidup yang sederhana. Kita akan menghormati orang yang kaya tetapi sederhana, kita akan sepakat akan menghormati orang yang tinggi kedudukannya tetapi rendah hati, kita setuju akan menghormati orang miskin tetapi tidak merendahkan dirinya. Manusia diciptakan sama, perbedaan fisik adalah perbedaan sementara, karena dua puluhtahun lagi akan menua, perbedaan kedudukan adalah sementara karena dimasa akan datang, kedudukan itu direbut orang lain. Hanya perbedaan amal lah yang membuat kualitas hidup itu berbeda. Apapun keadaaannya kita sekarang, tidak akan berpengaruh pada kualitas hidup di akhirat, kecuali dengan amal ibadah kita. Hidup kita tidak sementara. Yang sementara adalah raganya, tetapi ruhaninya masih tetap hidup dan tiada berakhir. Kualitas ruhani harusnya tidak dipengaruhi oleh keadaan raga yang berbeda. Apapun keadaannya, kualitas ruhani harus lebih baik. Raga adalah sebuah bingkai sebagai fasilitas memperbaiki ruhani, sehingga ruhaninya kaya. Kaya dengan ibadah, kaya dengan menolong, kaya dengan membaikan orang lain, kaya dengan ridho Alloh, sehingga keseimbangan dunia dan akhirat menjadi keharusan bagi semua muslim. Muslim yang maju adalah muslim yang bukan hanya melihat dunia sebagai tujuan utamanya, atau akhirat sebagai tujuannya, tetapi bagaimana menyeimbangkan dunia dan akhirat sebagai dua dunia yang sinergi saling melengkapi dan tidak mengalahkan.

Ketiga, sujud. Sujud adalah pelajaran bagi kita agar sadar bahwa kita adalah hanya seongok daging yang tiada arti. Kekuatan ilmu kita hanya sebatas menimbulkan egoisme, kegemerlapan harta hanya sebagai sarana kesombongan, ketinggian kedudukan hanya membuat kita tinggi hati. Dengan sujud, kita disadarkan bahwa tiada kekuatan kita, tiada daya kita kecuali hanya milik Alloh. la haula wala quwwata illa billah. Rizki kita hanya titipan. Kesehatan kita hanya sementara, ilmu kita hanya pinjaman, usia kita hanya menunggu waktu. Dengan sujud kita telah bersimpuh ke hadapan robb. Kita telah menyerahkan diri kita kepada Sang Kholik. Kita telah testimoni bahwa hanya Alloh lah yang maha besar. Allohu Akbar.


Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah
Setelah berdiri tegak untuk menunjukan muslim yang maju di dunia, setelah rukuk untuk menunjukan kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat melalui sikap yang sederhana, dengan diakhiri sujud untuk menyerahkan diri kepada Alloh. maka solat kita adalah solat yang benar-benar sebagai fungsi memajukan kehidupan kita. Hidup di dunia dan akhirat. Semoga solat kita senantiasa diterima di sisi Alloh dan kita diberikan kekuatan dan hidayah untuk melengkapinya dengan ibadah-ibadah di luar solat. Amin ya robbal alamin
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
II
اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
 اَمَّا بَعْدُ .فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اْلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ    وَدَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

Hikmah Ilmiah Waktu Shalat : Shalat Isya


Hikmah Ilmiah Waktu Shalat : Shalat Isya
oleh 
Acep Zoni S. Mubarak, M.Ag.

             Semua makhluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas yang tak terhindarkan sepanjang hari. Padahal semua aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup yang membuat tubuh lelah, sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut. Oleh karenanya makhluk hidup perlu istirahat untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud.
Banyak diantara kita yang yang kerap bergadang bahkan tidak tidur untuk sekedar menunaikan tugas-tugas atau mengejar deadline yang telah dijadwalkan yang membuat istirahat terabaikan. Padahal kebiasaan mencuri waktu tidur ini pada akirnya akan mengakibatkan kerugian fisik dan emosi.  Sesungguhnya Allah SWTdengan kasih sayang-Nya telah menciptakan irama alami yang membentuk siklus kegiatan kerja dan istirahat untuk memperbaiki dan memulihkan tubuh secara reguler  pada waktu siang dan malam.
Kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat  saat ini mendorong kita untuk mengerjakan sesuatu dengan porsi yang lebih banyak lagi dan cenderung melebihi takaran sehat.  Padahal dalam sebuah penemuan ilmiah dipaparkan bahwa tubuh bekerja dengan siklus 24 jam per hari dengan melepaskan hormon tertentu pada waktu yang tertentu sepanjang hari, dan dengan istirahat/tidur sebelum tengah malam lebih bermanfaat daripada setelahnya.  Sehingga akan mampu mengembalikan kesegaran, harapan, dan kelegaan.
Rasulullah Muhammad SAW  menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan salat Isya berjamaah di masjid, Sebagaimana sabdanya: “Barangsiapa shalat isya secara berjamaah, maka ia bagaikan shalat (malam) setengah malam, dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah maka ia bagaikan shalat (malam) semalam penuh.” (HR.Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).
Dalam hadits lain disebutkan “Sholat terberat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang disiapkan pada sholat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir sholat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka.” (HR.Bukhari-Muslim).
Alangkah baiknya menunaikan sahalat Isya menjelang tidur, sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan  dari Abu Barzah RA : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi mengatakan: “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”
Menurut pandangan ilmiah pada saat Isya (sesudah waktu magrib sampai Shubuh) dimulailah penurunan kerja organ internal yang telah digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Tubuh memasuki waktu istirahat. Waktu ini juga disebut waktu relaksasi, pengenduran dan penormalan organ, jaringan otot, sistem saraf, dan lain sebagainya. Gerakan-gerakan shalat mendukung kerja perikardium yang membuang kelebihan energi dan jantung. Dengan dilepaskannya kelebihan energi secara alamiah, terciptalah stabilitas tingkat energi jantung sehingga proses istirahat tubuh menjadi sempurna. (http://kesehatan.kompasiana.com).
Bahkan dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, dipaparkan bahwa waktu shalat Isya sebagai terminal akhir perjalanan hari. Pada waktu ini, kondisi tubuh mengalami perubahan dari keinginan bergerak aktif menjadi keinginan beristirahat total. Zat melatonin keluar dari dalam tubuh seiring hari yang menjadi semakin gelap. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengakhirkan shalat isya hingga gelap. Sebagaimana dalam Musnad karya Imam Ahmad terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal RA,  Rasulullah SAW bersabda: “Akhirkanlah shalat ini hingga gelap. Sesungguhnya, kalian telah dianugerahi keutamaan atas umat-umat lain yang belum satu pun umat sebelum kalian melakukannya.”
Waktu shalat isya merupakan perpindahan dari waktu penuh kesibukan ke waktu istirahat, dan merupakan kebalikan dari shalat subuh. Waktu ini merupakan terminal tetap untuk perpindahan tubuh dari hegemoni nervous sistem yang tenang ke hegemoni sistem yang tidak tenang. Oleh karena itu, mungkin ini yang menjadi rahasia disunnahkannya mengakhirkan shalat isya sampai sesaat menjelang tidur.
Wallahu a’lam.






Khutbah Motivasi: Kebahagiaan


Khutbah Jumat: Kebahagiaan
oleh
Dr. Ahmad Zaki M.

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
·        الحمدلله الذي ألّف بين قلوبنافأصبحا بنعمته إخوانا.الحمدلله الذي ارسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره علىالدين كله ولوكره المشركون.
·        أشهد ان لاإله إلاالله وحده لاشريك له واشهد أنّ سيّدنا ونبيّنا محمداعبده ورسوله,لانبي بعده.
·        اللهم ّصلّ علي محمّدوعلى اله واصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. اما بعد
فيا عبادالله ا تقوا الله حق تقاته ولاتموتن الا وانتم مسلمون
قال الله تعالي في كتابه الكريم اعوذ بالله من الشيطانالرجيم  واذن في الناس بالحج ياتوك رجالا وعلي كل ضامر ياتين من كل فج عميق صدق الله العظيم
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.
           
           Siang ini kita berkumpul ditempat ini untuk mengagungkan dan memuliakan nama Allah. Marilah kita mulai pagi ini dengan mengungkapkan syukur kita kehadhirat Allah SWT. Dimana setiap hari anugerah dan nikmat-Nya turun kepada kita, setiap saat itu pula kedua Malaikat-Nya Rakiib dan ‘Atiid mengantarkan daftar catatan baik dan buruk kita kepada-Nya, demikian pula setiap detik perlindungan dan pemeliharaan-Nya mengayomi kita, maka di hari ini kita menuju tempat Shalat Jumat untuk bersimpuh di hadapan kebesaran-Nya, memuji mengagungkan serta mensyukuri segala  nikmat-Nya.
            Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, makhluk terpuji dan terbaik yang telah menyelesaikan tugasnya membawa keagungan Nama Allah SWT di muka bumi dan membawa agama Islam sebagai rahmat bagi semesta alam..
             Dari mimbar ini khatib berwasiat untuk diri khatib pada khususnya dan kepada seluruh Jama’ah Shalat Jumat untuk selalu meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT.

Ma’asyiral Muslimin Wal Muslimaat Jama’ah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.

            Ketika satu minggu kita telah berkorban dengan apa yang kita punya dalam moment yang sangat membahagiakan di idul adha, maka tibalah saatnya kita memetik apa yang kita harapkan dari pengorbanan kita. Ada banyak yang bisa kita kurbankan, bukan hanya hewan kurban yang secara simbolik kita potong lehernya sehingga segala sifat kehewanan yang ada dalam tubuh masing-masing pribadi muslim luntur dan tiada bekasnya, tetapi kita berkurban tenaga demi pendidikan anak-anak, berkurban waktu untuk memenuhi panggilan salat ke mesjid, berkurban untuk mengeluarkan rizki untuk berbagi bagi mereka yang sangat membutuhkan, atau berkurban untuk hanya merekahkan senyum agar saudara kita bahagia, semua adalah bentuk kurban yang bisa kita lakukan. Dengan demikian, marilah kita sambut hasil pengurbanan kita, yakni meraih kebahagiaan. Apa yang didapat Nabi Ibrahim setelah berkurban, yakni beliau mendapatkan kebahagiaan. Anak yang soleh tidak jadi disembelih, Alloh mengirim gelah Kholilulloh dan Keluarga menjadi sangat bahagia. Jadi sejatinya, hasil dari kurban kita satu minggu yang lalu adalah kebahagiaan. Pada khutbah kali ini, khotib akan membawakan judul “kebahagiaan”.

Jamaah Jumat rohimakumulloh

Pertanyaan kita pada diri kita adalah, bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan, dan kapan kita  akan mendapatkan kebahagiaan. Pertnyaan ini membatasi kita dalam menggapai kebahagiaan, padahal Kita harus garis bawahi, bahwa kebahagiaan adalah hak kita, dan tidak ada pengecualiaannya.
Dimanakah kebahagiaan itu berada? Apakah di kafe?apakah di pasar? Apakah dirumah? Di bioskop atau di mesjid?
Apa yang membuat kita bahagia, apakah mencapai sesuatu yang diinginkan?apakah kita merasa bermanfaat bagi orang lain? Atau berbahagia manakala membuat orang lain bahagia? Banyak orang di tanya bagaimana mendapatkan bahagia selalu disertai dengan syarat. Ada uang baru berbahagia, dapat gelar baru berbahagia, dapat jabatan baru berbahagia, dipuji orang baru berbahagia. Jadi kalau begitu, mayoritas orang berbahagia jika ada syaratnya, dan syarat itu dibuat oleh hatinya. Dengan demikian, banyak orang yang tidak berbahagia karena telah membesarkan syarat kebahagiaan dan telah mengecilkan peluang kebahagiaan dalam hatinya. Kemampuan untuk menjadi bahagia itu ada dalam diri kita, bukan syarat-syarat yang besar itu yang justru muncul dari luar diri kita. Kesadaran berbahagia akan muncul manakala kita ingin membahagiakan orang lain, karena banyak yang kita miliki menjadi keinginan dimiliki orang lain. Maka bantulah diri kita untuk mensyukuri apa yang telah ada dalam diri kita, lalu berbagilah dengan orang lain agar mereka bahagia, dan tentunya yakinkan bahwa dengan demikian kita berbahagia dan peka untuk menjadi bahagia. Dan apakah dengan itulah kurban dapat bermakna? Ya, karena makna kurban adalah berbagi untuk menggapai kebahagiaan. Bukan yang lain.

Apabila kita telah mensyaratkan kebahagaan itu dengan waktu, kita bisa bahagia manakala telah menikah, manakala telah kaya, manakala telah hilang kesedihan, manakala, manakala dan manakala, maka kita telah menunggu kebahagiaan itu. Padahal kebahagiaan itu tidak usah ditunggu, dia sudah menunggu kita, asal kita mau bahagia. Ketika kita sedih, janganlah buat hati kita sedih, karena sedih adalah proses dimana kebahagiaan itu akan datang. Tidak ada bahagia kalau tanpa sedih, jadi kenapa kita biarkan diri kita sedih padahal setelah sedih pasti ada kebahagiaan. Kenap kita tidak menyegerakan kebahagiaan setelah sedih itu tiba. Ketika kita miskin, kenapa kita tidak berbahagia saat miskin. Bukankah kemiskinan adalah jalan untuk menjadi orang kaya. Banyak bukti bahwa anak orang miskin menjadi lebih kaya dari anak orang kaya. Bukankah semangat orang miskin lebih besar dari orang kaya, bukankah ketahanan tubuh orang miskin lebih baik dari orang kaya. Maka berbahagialah sekarang, jangan tunda kebahagiaan itu, agar kita senantiasa berbahagia, tanpa menunggu waktu yang kita syaratkan.

Jadi jelaslah, kebahagiaan itu adalah dalam hati. Rosululloh bersabda: ala inna fil jasad mudgoh, ida soluhat, soluhat kulluh, waida fasadat, fasadat kulluh. Ingatlah dalam jasad itu ada segumpal darah yang namanya hati. Jika hatinya sehat atau bahagia maka sehatlah atau bahagialah semuanya, jika rusak maka rusaklah semuanya. Dengan demikian perlu kiranya kita menaruh hati kita dengan benar. Apabila kita taruh hati kita dekat dengan keburukan, maka keburukan akan menyelimuti hati kita. Apabila hati kita simpan dekat dengan kebaikan maka kebaikan jualah yang mengisinya. Para ulama telah sepakat bahwa obat hati itu adalah ing kang soleh. Berkumpulah dengan orang soleh. Bukan berkumpul dengan orang yang mengajak kemaksiatan, agar hati kita tetap tejaga untuk mendapat kebahagiaan. Karena hati kita memiliki alarm. Manakala kita berbuat salah, maka otomatis hati kita akan berbunyi. Manakala kita mau berbuat dosa, maka hati kita berbunyi, jadi bagaimana hati kita akan bahagia, manakala hati tidak damai dan berdenting trus karena keburukan. Hati akan tenang kalau senantiasa diisi dengan kebaikan, karena tidak ada kebaikan diluar kebaikan. Semoga hati kita senantiasa dijaga oleh Alloh menjadi hati yang bersih, lurus dan berbahagia. Amin Ya robbal Alamin.


بارك الله لي و لكم في القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات و ذكر الحكيم اقول قولي هذا و استغفر الله العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات فاستغفروه إنّه هوالغفورالرحيم

الخطبة الثانية لعيد الاضحي
الحمد لله الذى اعادالأعيادوكرّر.احمده سبحانه ان خلق وصوّر.
وأشهدا ن لاإله إلاالله وحده لا شريك له,شهادة يثقل بهاالميزان في المحشر,واشهد ان محمدارسول الله المبعوث الى الأسودوالأحمر.
اللهمّ فصلّ وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه الفائزين بالشرف الأفخر(امابعد)
فياعبادالله اتقواالله فيما امر.وانتهواعمّانهىالله عنه وحذّ ر.
واعلموا أنّ الله تعالى صلّى على نبيّه قديما.
فقال تعالى:إنّ الله وملائكته يصلّون على النبيّ يا أيّها الذين امنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما.
اللهمّ صلّ وسلّم على سيّدنامحمّد خير الخلق صاحب الوجه الأنوار.
وارض الّلهمّ عن كل ّالصحابة أجمعين.وعن التّابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الّدين.
·        الّلهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم و الا موات انك قريب مجيب الدعوات
·        اللهم استر عيوبنا واكفنا ما اهمنا وقنا شر ما نتخوف ووفقنا ما نوينا من حوائج الدنيا والاخرة
·        ربّنا هب لنا ن ازواجا وذرّيّاتنا قرّة اعين واجعلنا للمتقين إماما
·        ربنا ا تنا فىالد نياحسنة وفىالأخرة حسنة وقنا عذاب النّار والحمد لله ربّ العالمين