NU

NU
NU Punya

Selasa, 25 Juni 2013

Hikmah Ilmiah Waktu Shalat : Shalat Ashar



Hikmah Ilmiah Waktu Shalat : Shalat Ashar
oleh
Acep Zoni S. Mubarok, M.Ag.

Waktu ashar merupakan saat yang banyak memberikan celah untuk dilupakan. Di tengah-tengah kesibukan akhir kerja dan mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing, waktu shalat datang. Berbeda dengan waktu shalat dzuhur yang bisa dilaksanakan di saat-saat istirahat,  shalat ashar berkunjung di antara konsentrasi manusiawi memenuhi kebutuhannya untuk pulang ke keluarga. Padahal dalam sebuah amaliyah yang begitu berat diyakini akan memberikan surprise ilahiyah bagi manusia yang siap menerimanya dengan hanya sejenak menghadap dan menghamba dalam hamparan sajadah di waktu itu.
Pantas saja Allah SWT memberikan sapaan kepada manusia dalam pesan suci-Nya pada Q.S. Al-Baqarah (2) :: 238: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusy”'. Dalam menjelaskan ayat ini mayortitas ulama tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ash-shalah al-wustha dalam ayat ini adalah shalat Ashar, dengan sandaran hadits:
Dari Aisyah RAbahwa Rasulullah SAW membaca ayat, "Peliharalah shalat-shalatmu dan shalat Wustha." Dan shalat Wustha adalah shalat Ashar. (HR. Abu Daud dan Tirmizy dan dishahihkannya) dan yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud dan Samurah  RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat Wustha adalah shalat Ashar." (HR. Tirmizy)
Ada sebuah pertanyaan besar, mengapa Allah SWT menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga ash-shalah al-‘wustha? Tentunya ada hikmah at-Tasyri tersendiri yang terdapat pada waktu shalat tersebut yang apabila dilaksanakan dengan baik akan memberikan manfaat luar biasa.
Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, dijelaskan bahwa pada waktu Ashar tubuh kembali semangat dan aktif karena terjadi peningkatan zat adrenalin dalam darah. Akibatnya, semangat fungsi organ-organ tubuh kembali tumbuh, terutama aktivitas jantung. Karena itu shalat Ashar berperan penting dalam menyiapkan tubuh, khususnya jantung untuk menyambut semangat baru yang dating secara drastis. Biasanya, semangat ini sering mengakibatkan kelelahan pada penderita jantung. Hal ini disebabkan adanya perubahan drastis pada jantung yang semula statis menjadi agresif.
Berdasarkan pembuktian mengenai semakin bertambahnya hormon adrenalin yang diproduksi waktu Ashar, secara jelas terungkap pula rahasia dianjurkannya melaksanakan shalat al-wustha atau shalat Ashar. Karena itu, shalat Ashar disertai shalat sunah penting dilaksanakan karena dapat membangkitkan keaktifan jantung secara bertahap. Akibatnya, bekerja pun menjadi lebih semangat setelah sebelumnya mengalami masa statis dan kelelahan. Organ-organ tubuh pun ikut larut bersama gerakan-gerakan shalat. Kondisi ini membuat jantung dan hormon lebih mudah mengontrol dan mengatur irama tubuh seiring perjalanan waktu.

Lebih jauh Dr. Zahir at-Tunisi, seorang ahli kedokteran, menemukan dalam berbagai percobaannya, di antaranya, bahwa beberapa kelenjar tubuh akan mengelurkan zat adrenalin yang dapat menambah kegelisahan ketika mencapai puncaknya, terutama ketika tiba waktu ashar. Tetapi hal itu akan menurun bagi orang yang melaksanakan shalat ashar.
Bahkan sebagaimana dilansir dalam www.mediaindonesia.com disebutkan menurut penelitian dari ilmuwan China, bahwa dalam gerakan sholat ashar, terdapat siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara alamiah, gerakan salat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita.
Subhanallah, betapa hikmah ilmiah shalat ashar begitu besar dan memberikan manfaat untuk manusia, di samping kita meyakini bahwa terdapat banyak hikmah lain yang lebih besar yang belum terungkap oleh akal dan pemikiran manusia.
Sudah sepantasnya kita memperhatikan dan menjaga syariat ini dengan melaksanakan shalat ashar di tengah-tengah kesibukan menjelang senja yang kadang menggoda untuk dilupakan dalam benak yang sudah penuh dengan fantasi-fatntasi duniawi. Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Buraidah RA bahwa Nabi SAW bersabda,” Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka gugurlah seluruh amalannya…!” (Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)
Mungkin kita akan tersentak dengan sabda Rasulullah SAW tersebut. Tapi ini semua adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Hendaklah, sebuah usaha untuk menggapai keduanya harus dihadirkan dalam kehidupan kita dan keluarga.
Akhirul kalam, marilah kita renungkan sebuah hadits Rasulullah SAW:“ Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan ‘ashar) maka niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Al Bukhari dan Musim).
Jika keutamaan mengerjakan shalat ‘ashar begitu menggiurkan dan meninggalkannya akan berakibat negatif pada amal-amal kita, apakah pantas kita bermalas-malasan dan bersantai ria untuk mengerjakannya? Marilah kita awali dari sekarang untuk memperbaiki shalat-shalat kita dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari, amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila Anda tidak setuju atau memiliki saran, silahkan isi komentar di bawah ini: