Hikmah Ilmiah Waktu
Shalat : Shalat Ashar
oleh
Acep Zoni S. Mubarok, M.Ag.
Waktu ashar merupakan saat yang banyak memberikan celah untuk
dilupakan. Di tengah-tengah kesibukan akhir kerja dan mempersiapkan diri untuk
pulang ke rumah masing-masing, waktu shalat datang. Berbeda dengan waktu shalat
dzuhur yang bisa dilaksanakan di saat-saat istirahat, shalat ashar berkunjung di antara konsentrasi
manusiawi memenuhi kebutuhannya untuk pulang ke keluarga. Padahal dalam sebuah
amaliyah yang begitu berat diyakini akan memberikan surprise ilahiyah bagi
manusia yang siap menerimanya dengan hanya sejenak menghadap dan menghamba
dalam hamparan sajadah di waktu itu.
Pantas saja Allah SWT memberikan sapaan kepada manusia dalam pesan
suci-Nya pada Q.S. Al-Baqarah (2) :: 238: “Peliharalah semua shalat(mu), dan
(peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan
khusy”'. Dalam menjelaskan ayat ini mayortitas ulama tafsir berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan ash-shalah al-wustha dalam ayat ini adalah
shalat Ashar, dengan sandaran hadits:
Dari Aisyah RAbahwa Rasulullah SAW membaca ayat,
"Peliharalah shalat-shalatmu dan shalat Wustha." Dan shalat Wustha
adalah shalat Ashar. (HR. Abu Daud dan Tirmizy dan
dishahihkannya) dan yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud dan Samurah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Shalat Wustha adalah shalat Ashar." (HR. Tirmizy)
Ada sebuah pertanyaan besar, mengapa Allah SWT
menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga ash-shalah al-‘wustha?
Tentunya ada hikmah at-Tasyri tersendiri yang terdapat pada waktu shalat
tersebut yang apabila dilaksanakan dengan baik akan memberikan manfaat luar
biasa.
Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah,
dijelaskan bahwa pada waktu Ashar tubuh kembali semangat dan aktif karena
terjadi peningkatan zat adrenalin dalam darah. Akibatnya, semangat fungsi
organ-organ tubuh kembali tumbuh, terutama aktivitas jantung. Karena itu shalat
Ashar berperan penting dalam menyiapkan tubuh, khususnya jantung untuk
menyambut semangat baru yang dating secara drastis. Biasanya, semangat ini
sering mengakibatkan kelelahan pada penderita jantung. Hal ini disebabkan
adanya perubahan drastis pada jantung yang semula statis menjadi agresif.
Berdasarkan pembuktian mengenai semakin bertambahnya hormon
adrenalin yang diproduksi waktu Ashar, secara jelas terungkap pula rahasia
dianjurkannya melaksanakan shalat al-wustha atau shalat Ashar. Karena itu,
shalat Ashar disertai shalat sunah penting dilaksanakan karena dapat
membangkitkan keaktifan jantung secara bertahap. Akibatnya, bekerja pun menjadi
lebih semangat setelah sebelumnya mengalami masa statis dan kelelahan.
Organ-organ tubuh pun ikut larut bersama gerakan-gerakan shalat. Kondisi ini
membuat jantung dan hormon lebih mudah mengontrol dan mengatur irama tubuh
seiring perjalanan waktu.
Lebih jauh Dr. Zahir at-Tunisi, seorang ahli kedokteran, menemukan dalam berbagai percobaannya, di antaranya, bahwa beberapa kelenjar tubuh akan mengelurkan zat adrenalin yang dapat menambah kegelisahan ketika mencapai puncaknya, terutama ketika tiba waktu ashar. Tetapi hal itu akan menurun bagi orang yang melaksanakan shalat ashar.
Bahkan sebagaimana dilansir dalam www.mediaindonesia.com
disebutkan menurut
penelitian dari ilmuwan China, bahwa dalam gerakan sholat ashar, terdapat
siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara
alamiah, gerakan salat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh
kita.
Subhanallah,
betapa hikmah
ilmiah shalat ashar begitu besar dan memberikan manfaat untuk manusia, di
samping kita meyakini bahwa terdapat banyak hikmah lain yang lebih besar yang
belum terungkap oleh akal dan pemikiran manusia.
Sudah
sepantasnya kita memperhatikan dan menjaga syariat ini dengan
melaksanakan shalat ashar di tengah-tengah kesibukan menjelang senja yang
kadang menggoda untuk dilupakan dalam benak yang sudah penuh dengan
fantasi-fatntasi duniawi. Rasulullah SAW
mengingatkan dalam sabdanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Buraidah RA
bahwa Nabi SAW bersabda,” Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka
gugurlah seluruh amalannya…!” (Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)
Mungkin kita akan
tersentak dengan sabda Rasulullah SAW tersebut. Tapi ini semua adalah untuk
kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Hendaklah, sebuah usaha
untuk menggapai keduanya harus dihadirkan dalam kehidupan kita dan keluarga.
Akhirul kalam, marilah kita renungkan sebuah hadits Rasulullah SAW:“ Barangsiapa
yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan ‘ashar) maka niscaya dia akan
masuk surga.” (HR. Al Bukhari dan Musim).
Jika keutamaan
mengerjakan shalat ‘ashar begitu menggiurkan dan meninggalkannya akan berakibat
negatif pada amal-amal kita, apakah pantas kita bermalas-malasan dan bersantai
ria untuk mengerjakannya? Marilah kita awali dari sekarang untuk memperbaiki
shalat-shalat kita dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila Anda tidak setuju atau memiliki saran, silahkan isi komentar di bawah ini: