Khutbah Jum'at
oleh
Dr. Ahmad Zaki Mubarak
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
·
الحمدلله الذي ألّف بين قلوبنافأصبحا بنعمته إخوانا.الحمدلله الذي ارسل رسوله
بالهدى ودين الحق ليظهره علىالدين كله ولوكره المشركون.
· أشهد
ان لاإله إلاالله وحده لاشريك له واشهد أنّ سيّدنا ونبيّنا محمداعبده ورسوله,لانبي
بعده.
· اللهم
ّصلّ علي محمّدوعلى اله واصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. اما بعد.فيا
عبادالله ا تقوا الله حق تقاته ولاتموتن الا وانتم مسلمون
قال الله تعالي في
كتابه الكريم اعوذ بالله من الشيطانالرجيم لن تنالوا البر حتي تنفقوا مما
تحبون وما تنفقوا من شئ فان الله به عليم
Ma’asyiral
Muslimin Jama’ah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.
Maha
Suci Allah yang menggenggam segenap jiwa kita, pujian dan syukur kita adalah
hak beliau yang tidak alasan bagi kita untuk tidak melakukannya. Semoga
penghambaan diri kita kepada Sang Kholik mendapatkan pengakuan dan diterima
Beliau menjadi amal Ibadah.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
makhluk terpuji dan terbaik yang telah menyelesaikan tugasnya membawa keagungan
Nama Allah SWT di muka bumi dan membawa agama Islam sebagai rahmat bagi semesta
alam..
Dari
mimbar ini khatib berwasiat untuk diri khatib pada khususnya dan kepada seluruh
Jama’ah Shalat Jumat untuk selalu meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah
SWT.
Ma’asyiral
Muslimin Wal Muslimaat Jama’ah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.
Tidak terasa sudah 15 hari kita telah meninggalkan perayaan tahun baru Islam,
tahun dimana sangat berbeda dengan tahun yang lebih kita kenal yaitu Masehi.
Bila kita melihat dari penamaan bahasa saja, perbandingan dari masehi dan
hijriah memiliki akar filsafat bahasa yang berbeda dimana masehi diciptakan
dari kata yang berarti mengusap karena salah satu mukjizat Nabi Isa adalah
mengobati orang sakit dengan mengusap dan berhasil, sedangkan asal kata hijriah
adalah sebuah tindakan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, yang tentunya
ke tempat yang lebih prestatif. Perbedaannya adalah masehi berbasis mukjizat,
sedangkan hijriah berbasis prestasi dari usaha. Pertanyaan kita, seberapa besar
mukjizat hadir dalam diri kita dibanding dengan usaha untuk menghasilkan
prestasi kita? Tentu yang lebih dekat dengan kita adalah usaha bukan mukjizat,
karena kita bukan nabi tetapi kita adalah manusia yang hidup di alam rasional
yang pengaruh hukum sebab akibat lebih tinggi ketimbang hukum “khowarikul adat”
yang langsung turun dari langit, dan mukjizat bisa dikatakan sebagai sesuatu
yang irrasional. Dengan demikian, izinkan khotib dalam jumat untuk mengupas
sedikit tentang hal tersebut dengan judul “Merayakan Tahun baru Hijriah sebagai
Upaya memperbaiki diri.
Jamaah
Jumat rohimakumulloh
Merayakan
tahun baru bukanlah merayakan harinya, tetapi merayakan kepribadian baru yang
lebih mampu dan bersungguh-sungguh. jika kita merayakan harinya tanpa melihat
kepantasan diri untuk menjadi lebih baik, maka kita memasuki tahun baru dengan kemampuan
yang sama dan mengulangi penderitaan dan kesalahan lama yang sudah disadari
tidak baik bagi dirinya. Hari dimana tahun baru datang tidak penting karena
setiap hari itu sama, tetapi momen memperbaiki dirilah yang utama dalam
memeriahkannya. Kenapa demikian? Karena tahun baru adalah tahun dimana kita
membutuhkan transisi mental, tidak boleh kondisi mental tahun baru sama dengan
mental tahun lalu yang telah berhasil menunda rencana, malas, mentradisikan
kemaksiatan dan menantang hukuman Alloh. Hari ini kita perlu memperbaiki mental
kita, sehingga mental kita adalah mental baru yang memang tidak melupakan
mental lama, tetapi lebih mementingkan pembaharuan mental yang lebih positif
dan tentu diridhoi Alloh.
Ada
tiga dimensi yang perlu kita telaah yaitu dimensi masa lalu, dimensi masa kini
dan dimensi masa depan. Pertama dimensi
masa lalu itu penting sebagai cermin. Kita hidup dibangun oleh masa lalu, dan
tidak ada orang yang tidak lepas dari masa lalunya. Masa lalu adalah masa
dimana kita telah mematangkan menjadi muslim yang baik, bahkan saking cepatnya
waktu masa lalu datang, dua hari lagi, besok itu sudah jadi kemarin. Dengan
demikian, jadikanlah masalalu sebagai kaca spion yang menuntun kita hari ini.
Alloh itu maha pengasih, jika dimasa lalu masih ada dosa-dosa,
kesalahan-kesalahan, maka perbaikilah. Allah itu maha berkuasa karena saking
berkuasanya Alloh, beliau berkuasa untuk menghapuskan dosa kita, bahkan beliau
mampu menjadikan kita pribadi yang lebih baik walaupun orang-orang tidak
mengiranya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Alloh untuk memuliakan setiap
hambanya, satu yang tidak mungkin bagi Alloh adalah, tidak mungkin Alloh tidak
menyayangi kita sebagai hambanya yang ingin memperbaiki diri. Cara kita
memandang Alloh adalah melihat baiknya. Kalau kita senantiasa melihat burukNya,
maka kita akan berhenti berharap, dan kita telah membatalkan sifat kemaha
rohman dan rohiman Alloh.
Kedua dimensi masa kini adalah awal
kita memperbaiki diri. Jangan dikira hanya akhir yang penting, awal juga
penting karena awal akan menentukan akhir. Awal yang baik dapat berakhir dengan
baik walaupun akan diuji. Nabi Muhammad saja yang sudah dimaksum dari segala
kesalahan, bahkan Alloh melindungi dengan awan kemanapun ia berjalan, masih
membutuhkan sahabat. Dengan sahabat beliau melalui proses secara bahu membahu
agar mencapai tujuan yang berhasil dan melewati ujian yang berliku-liku. Ujian
selalu ada untuk meningkatkan kualitas pribadi kita. Setiap kita berbuat baik,
pasti akan diuji. Coba anda menasihati kesabaran, maka tidak akan lama kita
diuji kesabaran oleh orang lain, coba nasihatkan berderma, maka tidak akan lama
lagi kita diuji ketulusan untuk berbagi, coba nasihatkan untuk menghormati,
maka tidak akan lama kita diuji penghinaan orang terdekat yang tidak
menghormati. Jika kita lulus dari ujian, maka Allah akan memberikan derajat
yang tinggi. Kalau gagal, firman Alloh: kaburo
maktan indalloh, antakulu ma la tafalun. Allah sangat murka bagi mereka
yang berbicara tidak sama dengan yang dilakukannya. Dengan demikian dimensi kini
harus diisi dengan kebaikan, sehingga kita lupa untuk melakukan keburukan.
Jangan terlalu berharap akan mendapatkan kebaikan dari kebaikan hari ini,
karena menanam kebaikan akan membuahkan kebaikan dimasa yang datang.
Besarkanlah nama kita dengan kebaikan, sehingga kita tidak punya waktu untuk
menunda kebaikan. Jagalah hati kita untuk terus menata rencana yang baik hari
ini, dan tinggalkan kemalasan. Kalau kita masih ingin malas-malasan hari ini,
malaslah untuk menunda. Dengan malas menunda, kita akan segera bertindak
kebaikan.
Dimensi
ketiga adalah dimensi masa depan.
Tidak ada yang tahu masa depan. Maka jadikanlah masa kini menjadi masa yang
baik biar menjadikan masa depan yang baik, karena masa depan dibangun oleh masa
kini. Rencanakanlah masa depan dengan bersungguh-sungguh agar kita tidak
menyesal. Hidup kita tidak sementara, hidup kita sangat panjang. Yang sementara
adalah hidup kita di dunia. Hidup di dunia adalah hidup yang pendek, dan akan
disambung dengan hidup di alam akhirat yang panjang. Tetapi pendeknya hidup di
dunia akan menentukan kualitas hidup kita di akhirat kelak. Maka jadikanlah
rencana masa depan di kehidupan pendek ini menjadi rencana yang bermartabat.
Bermanfaatlah bagi kehidupan, karena harga seseorang akan dilihat seberapa besar
kemanfaatannya bagi orang lain, bukan seberapa besar dapat mendapatkan manfaat
dari orang lain. Masa depan adalah masa yang gaib, tetapi jelaskanlah masa
depan itu dengan menjumlahkan kebaikan-kebaikan kita dari masa lalu dan kini
agar masa depan kita menjadi lebih baik. bukankah nabi pernah bersabda
“beruntunglah orang yang lebih baik hari ini daripada hari kemarin, rugilah
orang yang sama hari ini dengan kemarin, dan celakalah orang yang lebih buruk
dari hari kemarin”
Kita
berdoa, mudah-mudahan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang,
senantiasa mendapat bimbingan dari Alloh dan kita diselamatkan dari tipu daya
syetan. Amin Ya robbal Alamin.
بارك الله لي و لكم في
القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايات و ذكر الحكيم اقول قولي هذا و
استغفر الله العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات فاستغفروه إنّه
هوالغفورالرحيم
الخطبة الثانية
الحمد لله الذى
اعادالأعيادوكرّر.احمده سبحانه ان خلق وصوّر. وأشهدا ن لاإله إلاالله وحده لا شريك
له,شهادة يثقل بهاالميزان في المحشر,واشهد ان محمدارسول الله المبعوث الى
الأسودوالأحمر. اللهمّ فصلّ وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه الفائزين
بالشرف الأفخر(امابعد)
فياعبادالله اتقواالله
فيما امر.وانتهواعمّانهىالله عنه وحذّ ر. واعلموا أنّ الله تعالى صلّى على نبيّه
قديما.
فقال الله تعالى:إنّ
الله وملائكته يصلّون على النبيّ يا أيّها الذين امنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما.
اللهمّ صلّ وسلّم على سيّدنامحمّد خير الخلق صاحب الوجه الأنوار. الّلهمّ اغفر
للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم و الا موات انك قريب مجيب
الدعوات,اللهم استر عيوبنا واكفنا ما اهمنا وقنا شر ما نتخوف ووفقنا ما نوينا من
حوائج الدنيا والاخرة, ربّنا هب لنا ن ازواجا وذرّيّاتنا قرّة اعين واجعلنا
للمتقين إماما, ربنا ا تنا فىالد نياحسنة وفىالأخرة حسنة وقنا عذاب النّار والحمد
لله ربّ العالمين
Ibadalloh,
innalloha ya’muru biladli wal ihsan wa ita i dal qurba wa yanha anil fahsa’i
wal munkar wal bagy, yaidukum la’allakum tadakkarun fadkurullohal adim,
yadkurkum waskuru ala niamihi yajidkum was’alu minfadlihi yu’tikum
waladikrullohi akbar. Aqimussholat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila Anda tidak setuju atau memiliki saran, silahkan isi komentar di bawah ini: